Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengaku telah menyiapkan kamar dan ruang ICU untuk penanganan pasien virus Corona (COVID-19). Sampai saat ini Jakarta belum mengalami kekurangan kamar atau ruang ICU.
"Untuk diketahui, Jakarta ada 190 rumah sakit. Yang hari ini handle COVID-19 sebanyak 172 rumah sakit. Kami memiliki 3.600 kamar yang disiapkan untuk COVID. Alhamdulillah belum pernah penuh. Kami ada 1.200 ICU disiapkan untuk COVID, yang terpakai hanya 900-an," ucap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam video menerima sumbangan APD di akun YouTube Pemprov DKI, seperti dilihat detikcom, Rabu (6/5/2020).
Menurut Anies, saat wabah Corona muncul di Jakarta, Pemprov bekerja sama dengan rumah sakit yang ada di Jakarta untuk membuat sistem monitor terpadu, sehingga Pemprov DKI Jakarta bisa mengetahui berapa banyak kamar yang terpakai.
"Jakarta menyiapkan sistem monitoring, fasilitas yang ada di seluruh rumah sakit. Dalam satu ini (angkat HP), kita tahu inventory-nya. Itu dibuat April kemarin, saat kejadian kita buat, sehingga hari ini kita bisa tahu rumah sakit mana kosong berapa, termasuk untuk COVID, termasuk rumah sakit mana butuh APD (alat pelindung diri)," ucap Anies.
Menurut Anies, sistem itu sebelumnya tidak ada di Jakarta. "Itu semua kita selama ini tidak ada. Hikmah ada COVID, kita bangun sistem inventory yang terkoordinir," kata Anies.
Sementara itu, Anies juga bercerita kebutuhan alat pelindung diri (APD) di Jakarta. Petugas memerlukan 10 ribu APD setiap hari.
"Di Jakarta hari ini konsumsi APD, April itu 5.000 per hari. Hari ini 10 ribu per hari. Dan kita sudah harus memikirkan produksi masif APB di dalam negeri. Terutama bukan masalah kemampuan menjahit, tapi kualitas bahan. Itu tantangannya," ujar Anies.
Komentar: